Prinsip Pengendalian Air Asam Tambang
Prinsip pengendalian air asam
tambang pada dasarnya adalah:
1.
Isolasi
mineral sulfida.
2.
Eksklusi
terhadap air.
3.
Eksklusi
terhadap oksigen.
5.
Kontrol dari
bakteri reaktif.
Adapun
langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan air asam tambang adalah:
1.
Langkah
pencegahan, terdiri atas:
a.
Pengendalian
proses pembentukan asam, yaitu dengan mengendalikan teroksidasinya mineral
sulfida yang terdapat pada lapisan penutup atau tempat penimbunan batubara.
b.
Pengendalian
migrasi/penyebaran air asam, yaitu dengan mengendalikan transportasi air asam
tambang yang terbentuk pada lapisan penutup atau tempat penimbunan batubara.
2.
Langkah
penanganan, yaitu dengan melakukan penanganan terhadap batuan pembentuk asam.
Untuk
mengendalikan teroksidasinya mineral sulfida yang terdapat pada lapisan penutup
atau tempat penimbunan batubara maka dapat dilakukan:
1.
Metoda
penutup basah (wet cover method).
Dengan
menempatkan lapisan penutup yang berpotensi menghasilkan air asam tambang di
dalam suatu daerah penimbunan kemudian menggenangi daerah penimbunan tersebut
dengan air. Namun, lapisan penutup tersebut harus dipastikan terendam sepanjang
tahun.
2.
Metoda
penutup kering (dry cover method).
Dengan
menimbun lapisan penutup yang berpotensi menghasilkan air asam tambang di
lapisan terbawah daerah penimbunan kemudian ditutupi dengan batuan yang
permeabilitasnya rendah seperti bongkah-bongkah batuan dan tanah pucuk, untuk
menghindari oksidasi terhadap batuan yang mengandung mineral sulfida dan untuk
selanjutnya dapat dilakukan revegetasi.
0 komentar:
Posting Komentar