Kamis, 10 April 2014

Prinsip Pengendalian Air Asam Tambang


Prinsip Pengendalian Air Asam Tambang
Prinsip pengendalian air asam tambang pada dasarnya adalah:
1.      Isolasi mineral sulfida.
2.      Eksklusi terhadap air.
3.      Eksklusi terhadap oksigen.
4.      Kontrol pH.
5.      Kontrol dari bakteri reaktif.
Adapun langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan air asam tambang adalah:
1.      Langkah pencegahan, terdiri atas:
a.      Pengendalian proses pembentukan asam, yaitu dengan mengendalikan teroksidasinya mineral sulfida yang terdapat pada lapisan penutup atau tempat penimbunan batubara.
b.      Pengendalian migrasi/penyebaran air asam, yaitu dengan mengendalikan transportasi air asam tambang yang terbentuk pada lapisan penutup atau tempat penimbunan batubara.
2.      Langkah penanganan, yaitu dengan melakukan penanganan terhadap batuan pembentuk asam.
Untuk mengendalikan teroksidasinya mineral sulfida yang terdapat pada lapisan penutup atau tempat penimbunan batubara maka dapat dilakukan:
1.      Metoda penutup basah (wet cover method).
Dengan menempatkan lapisan penutup yang berpotensi menghasilkan air asam tambang di dalam suatu daerah penimbunan kemudian menggenangi daerah penimbunan tersebut dengan air. Namun, lapisan penutup tersebut harus dipastikan terendam sepanjang tahun.
2.      Metoda penutup kering (dry cover method).
Dengan menimbun lapisan penutup yang berpotensi menghasilkan air asam tambang di lapisan terbawah daerah penimbunan kemudian ditutupi dengan batuan yang permeabilitasnya rendah seperti bongkah-bongkah batuan dan tanah pucuk, untuk menghindari oksidasi terhadap batuan yang mengandung mineral sulfida dan untuk selanjutnya dapat dilakukan revegetasi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Portal K3LH - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger