Jumat, 11 April 2014

GERHANA BULAN TOTAL 15 APRIL 2014

- 0 komentar


GERHANA BULAN TOTAL 15 APRIL 2014

Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Pada tahun 2014 ini diprediksi terjadi empat kali gerhana, yaitu dua kali Gerhana Matahari dan dua kali Gerhana Bulan. Gerhana Bulan Total yang terjadi pada tanggal 15 April 2014 dapat diamati dari Indonesia bagian Tengah dan Timur pada tahap akhir fase gerhana. Gerhana Matahari Cincin yang terjadi pada tanggal 29 April 2014 dapat diamati di beberapa kota di bagian Tenggara Jawa, Bali dan Nusa Tenggara berupa Gerhana Matahari Sebagian. Gerhana Bulan Total yang terjadi pada tanggal 8 Oktober 2014 dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana Matahari Sebagian yang terjadi pada tanggal 23 Oktober 2014 tidak dapat diamati dari Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya dalam hal pengamatan posisi Bulan dan Matahari, penentuan tanda waktu, dan pelayanan informasi tanda waktu, berkepentingan dengan pelayanan informasi Gerhana Bulan Total 15 April 2014 tersebut. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Gerhana Bulan Total 15 April 2014 sebagai berikut. 



Gambar 1. Ilustrasi Proses Gerhana Bulan Total 15 April 2014

Proses Gerhana Bulan Total 15 April 2014 diilustrasikan pada gambar 1 di atas. Pada gambar tersebut P1, U1, U2, PUNCAK, U3, U4, dan P4 adalah fase-fase Gerhana Bulan Total 15 April 2014. Di bawah ditampilkan waktu-waktu yang berkesesuaian dengan fase-fase gerhana tersebut. Gambar 1 juga dapat digunakan sebagai panduan untuk mengamati Gerhana Bulan Total 15 April 2014. Caranya adalah 
dengan mengarahkan Gambar 1 ini ke langit dengan menyesuaikan arah mata anginnya. Adapun waktu untuk setiap fase gerhana tersebut adalah sebagai berikut:


1. Gerhana mulai (P1) : 04 : 52,0 UT atau 11 : 52,0 WIB

2. Gerhana Sebagian mulai (U1) : 05 : 58,0 UT atau 12 : 58,0 WIB

3. Gerhana Total mulai (U2) : 07 : 06,3 UT atau 14 : 06,3 WIB

4. Puncak Gerhana (Puncak) : 07 : 45,6 UT atau 14 : 45,6 WIB

5. Gerhana Total berakhir (U3) : 08 : 24,9 UT atau 15 : 24,9 WIB

6. Gerhana Sebagian berakhir (U4) : 09 : 33,3 UT atau 16 : 33,3 WIB

7. Gerhana berakhir (P4) : 10 : 39,2 UT atau 17 : 39,2 WIB

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) ke Gerhana berakhir (P4) adalah 5 jam 47,2 menit. Adapun dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 3 jam 35,3 menit. Sementara fase totalitas, yaitu dari Gerhana Bulan total (U2) hingga Gerhana Total berakhir (U3), berlangsung selama 1 jam 18,6 menit.

Peta keteramatan Gerhana Bulan Total ini di seluruh dunia dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah. Sebagaimana terlihat, gerhana ini dapat diamati di Afrika bagian Barat, Eropa bagian Barat, dan Samudra Atlantik saat Bulan sedang terbenam. Seluruh proses gerhana akan dapat diamati dari Amerika Selatan bagian Barat dan Amerika Utara serta Samudra Pasifik bagian Timur. Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Samudra Pasifik bagian Barat, Australia, dan Asia bagian Timur. Keseluruhan proses gerhana ini tidak akan dapat diamati dari daerah Asia, Afrika bagian Timur dan Eropa bagian Timur. 




Gambar 2. Peta Gerhana Bulan Total 15 April 2014 untuk Pengamat pada Lintang 65o LU s.d. 65o LS 



Bagian akhir gerhana tersebut dapat juga diamati dari wilayah Indonesia terkecuali Jawa bagian Barat, Kalimantan bagian Barat dan Sumatera. Peta keteramatan gerhana ini di Indonesia dapat dilihat lebih jelas di Gambar 3. Garis miring bertanda U4 yang melewati Maluku menunjukkan fase Gerhana Sebagian 
berakhir (U4) bersamaan waktunya dengan waktu terbit Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut. Sementara Garis miring bertanda P4 yang melewati Jawa dan Kalimantan menunjukkan proses Gerhana berakhir (P4) bersamaan waktunya dengan waktu terbit Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut. 





Gambar 3. Peta Gerhana Bulan Total 15 April 2014 untuk Pengamat di Indonesia

Sebagaimana terlihat, pengamat di Papua dan sebagian besar Maluku bagian Timur akan mendapati Bulan sedang berada dalam fase Gerhana Bulan Sebagian pada saat Bulan terbit. Untuk selanjutnya pengamat di daerah ini akan mengamati gerhana hingga selesai. Sementara pengamat di Maluku bagian Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara, sebagian Besar Kalimantan bagian Timur dan Jawa bagian timur akan mendapati Bulan berada dalam fase Gerhana Bulan Penumbra hingga berakhirnya gerhana ini pada pukul 17 : 39 : 12 WIB. Adapun pengamat di Jawa bagian Barat, Kalimantan bagian Barat dan Sumatera tidak dapat mengamati Gerhana Bulan Total 15 April 2014. Ini mengingat proses gerhana sudah berakhir pada saat Bulan terbit di wilayah tersebut.
Gerhana Bulan Total 15 April 2014 ini merupakan anggota ke 56 dari 75 anggota pada seri Saros 122. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Total 4 April 1996. Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Total 25 April 2032. Dalam penentuan fase-fase Gerhana Bulan Total 15 April 2014 ini, nilai delta T yang digunakan adalah 69,2 detik.

Informasi Lanjut:
Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG
Gedung Pusat Pelayanan Data dan Informasi Lantai 3
Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720
Telepon : (021) 4246321 ext. 3309
Situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/
Email : gtw@bmkg.go.id












[Continue reading...]

Kamis, 10 April 2014

Prinsip Pengendalian Air Asam Tambang

- 0 komentar

Prinsip Pengendalian Air Asam Tambang
Prinsip pengendalian air asam tambang pada dasarnya adalah:
1.      Isolasi mineral sulfida.
2.      Eksklusi terhadap air.
3.      Eksklusi terhadap oksigen.
4.      Kontrol pH.
5.      Kontrol dari bakteri reaktif.
Adapun langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan air asam tambang adalah:
1.      Langkah pencegahan, terdiri atas:
a.      Pengendalian proses pembentukan asam, yaitu dengan mengendalikan teroksidasinya mineral sulfida yang terdapat pada lapisan penutup atau tempat penimbunan batubara.
b.      Pengendalian migrasi/penyebaran air asam, yaitu dengan mengendalikan transportasi air asam tambang yang terbentuk pada lapisan penutup atau tempat penimbunan batubara.
2.      Langkah penanganan, yaitu dengan melakukan penanganan terhadap batuan pembentuk asam.
Untuk mengendalikan teroksidasinya mineral sulfida yang terdapat pada lapisan penutup atau tempat penimbunan batubara maka dapat dilakukan:
1.      Metoda penutup basah (wet cover method).
Dengan menempatkan lapisan penutup yang berpotensi menghasilkan air asam tambang di dalam suatu daerah penimbunan kemudian menggenangi daerah penimbunan tersebut dengan air. Namun, lapisan penutup tersebut harus dipastikan terendam sepanjang tahun.
2.      Metoda penutup kering (dry cover method).
Dengan menimbun lapisan penutup yang berpotensi menghasilkan air asam tambang di lapisan terbawah daerah penimbunan kemudian ditutupi dengan batuan yang permeabilitasnya rendah seperti bongkah-bongkah batuan dan tanah pucuk, untuk menghindari oksidasi terhadap batuan yang mengandung mineral sulfida dan untuk selanjutnya dapat dilakukan revegetasi.
[Continue reading...]

AIR ASAM TAMBANG

- 0 komentar


AIR ASAM TAMBANG

Air Asam Tambang (AAT) adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan lindian (leachate), rembesan (seepage) atau aliran (drainage) yang telah dipengaruhi oleh oksidasi alamiah mineral sulfida yang terkandung dalam batuan yang terpapar (exposed) selama penambangan.

Kondisi pH di bawah 5,0, kelarutan Al, Fe, dan Mn sangat tinggi (dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman dan biota air)
Unsur-unsur: Ca, Mg, K, dan P berada dalam bentuk senyawa kompleks pada pH rendah (ketersediaannya sebagai hara berkurang).




Proses Terbentuknya Air Asam Tambang
Air asam tambang terjadi sebagai hasil oksidasi alami dari mineral sulfida yang terkandung pada batuan. Komponen utama pembentuk air asam tambang yaitu:
             










meningkatkan total dissolved solids dan keasaman dari air
            Faktor-faktor kimiawi yang menentukan laju pembentukan asam:
a.      PH.
b.      Suhu.
c.       Kandungan oksigen dalam fasa gas.
d.      Kandungan oksigen dalam air.
e.      Derajat kejenuhan.
f.        Aktivitas kimiawi dari Fe3+.
g.      Luas permukaan mineral sulfida yang tersingkap.
h.      “Chemical Activation Energy” yang dibutuhkan untuk menginisiasi pembentukan asam.
Bakteri Thiobacillus ferooxidans dapat mempercepat reaksi pH, suhu, dan kandungan oksigen dalam air. Bakteri tersebut aktif di dalam air dengan pH 3,3.



[Continue reading...]

Jaga Kesehatan Mata Anda

- 0 komentar


Jaga Kesehatan Mata Anda

Kecuali Anda memang bekerja di lapangan, lazim bagi karyawan untuk berada di depan komputer dari pagi sampai waktunya jam pulang. Seharian berhadapan dengan layar komputer tak jarang menyebabkan kondisi mata terasa lelah. Mata terasa tak nyaman, iritasi, nyeri, mengantuk sehingga tampak merah, dan berair. Penglihatan terasa buram dan sering melihat ganda, bahkan kemampuan melihat dan membedakan warna jadi menurun. Gejala mata lelah ini biasa disebut Astenopia.

Bila dibiarkan berkelanjutan, gejala ini akan diikuti sakit kepala, bahu, punggung dan pinggang, vertigo serta kembung. Gangguan kesehatan seperti ini sungguh akan mengganggu produktifitas kerja. Berikut adalah tips untuk menjaga agar kesehatan mata Anda tetap terjaga.

1. Istirahatkan mata Anda.
Alihkan pandangan dari monitor komputer setiap 15 menit sekali dengan memandang ke luar jendela atau ke sudut ruangan atau objek yang jauh selama lebih kurang 10 menit. Jika perlu, pasang reminder untuk mengingatkan Anda agar berkedip karena mata yang terlalu fokus ke monitor komputer, cenderung lupa untuk berkedip. Cara mudah lain adalah dengan memejamkan mata Anda selama 20 detik.

2. Perhatikan posisi duduk Anda dan posisi mata terhadap monitor computer.
Letakkan monitor komputer Anda sejajar atau lebih rendah dengan level mata Anda. Posisi monitor yang lebih rendah dari level mata akan meningkatkan produksi air mata dan menenangkan mata yang lelah. Penelitian juga menunjukkan bahwa letak monitor yang rendah akan mengurangi kelelahan di otot leher, meningkatkan attention span dan secara keseluruhan memberikan rasa nyaman bagi pengguna komputer.

3. Perhatikan penerangan di ruangan kerja Anda.Hindari bekerja di ruangan yang mempunyai penerangan kurang dari 200 lux. Penerangan berlebihan juga tidak bagus untuk mata. Sumber cahaya sebaiknya datang dari sisi monitor dengan cahaya yang lembut. Kurangi juga tingkat brightness dari monitor Anda. Hal ini akan membuat mata terasa lebih nyaman.

4. Take a Break.
Setelah bekerja di depan komputer selama 90 menit sampai 120 menit, Anda perlu istirahat selama 10 – 20 menit. Bangun dari kursi Anda untuk berjalan-jalan dan lakukan relaksasi sederhana untuk melemaskan otot-otot yang tegang.

5. Biasakan untuk memeriksakan kesehatan mata Anda paling tidak setahun sekali.
Dengan demikian masalah penglihatan akan cepat terdeteksi dan dapat segera di ambil tindakan untuk mengatasinya.


6. Penuhi kebutuhan nutrisi mata Anda.
Usahakan untuk selalu makan makanan yang kaya akan carotenoids seperti wortel, melon berwarna kuning, dan peach. Lutein dan zeaxanthin adalah dua zat yang dapat ditemukan di labu, sayuran berwarna hijau yang akan melindungi retina dari kerusakan. Vitamin C yang dapat ditemukan di sayuran berdaun hijau, segala jenis beri dan jeruk, adalah antioksidan yang juga bisa membantu untuk melindungi mata dari serangan katarak. Sedangkan Vitamin E adalah antioksidan yang juga melindungi sel tubuh dari serangan radikal bebas. Vitamin E bisa ditemukan di biji-bijian, minyak sayur dan sayuran hijau.

Vitamin B adalah vitamin yang menyokong kerja syaraf, termasuk syaraf penglihatan. Vitamin ini dapat ditemukan di whole grains, sayuran segar dan buah-buhan. Sebagai pilihan, Anda juga bisa mengkomsumsi suplemen yang mengandung vitamin B sesuai dengan kebutuhan Anda.
[Continue reading...]

GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT PENGGUNAAN KOMPUTER

- 0 komentar

GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT
PENGGUNAAN KOMPUTER

Keluhan seorang operator atau pengguna komputer sering mengalami mata lelah, tangan sering kesemutan, kepala sering pusing, sulit tidur. Ini di alami setelah saya melakukan pekerjaan dalam waktu lama didepan komputer. Sebelum kerja kondisi normal saja. Akan tetapi gejala tersebut hilang pada saat perkerja cuti. Apakah keluhan  ini ada hubungan dengan kerjaan, yang tiap hari di depan komputer ???”

Kasus akibat kerja di atas sering kali dialami oleh para operator komputer, sekretaris, accounting, administrasi yang setiap hari kerjanya di depan komputer.

Perlu kita sadari bahwa komputer adalah suatu alat bantu kerja yang manfaatnya banyak sekali tanpa alat tersebut kerjaan kita tidak maksimal, namun belum banyak yang menyadari bahwa pemakaian komputer juga dapat menimbulka masalah tersendiri berupa berbagai penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh pemakaian komputer terlalu lama secara terus menerus.

Sumber Penyakit Akibat Kerja pada Komputer.

Sumber yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja karena pemakaian komputer antara lain :

1.      Keyboard.
Keluhan yang sering timbul :
Nyeri pada pergelangan tangan, Nyeri pada bahu, Rasa kesemutan, Nyeri punggung.

2.Layar Monitor.
Keluhan yang sering timbul :
Mata lelah, keluar air mata, Sakit kepala, rasa letih.

3. Meja dan Kursi komputer.
Keluhan yang sering timbul :
Nyeri tungkai., Nyeri pinggang.

4. Printer.
Keluhan yang sering timbul :
Hirup bau dari tinta printer

Saran yang diperlukan untuk mengurangi keluhan di atas antara lain :

  1. Istirahatlah sejenak setelah mengetik 1 – 2 jam , lemaskan otot tangan dan jari serta bahu.
  2. Letakan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruangan kerja dan jendela yang dapat menyebabkan silau pada mata.
  3. Layar komputer sebaiknya di letakan lebih rendah dari garis horisontal mata dengan membentuk sudut kurang lebih 30 derajat sehingga agar dapat membaca dengan nyaman. Jarak dengan mata 40 cm. Posisi ini akan mengurangi kelelahan pada mata.
  4. Buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna yang dingin, seperti putih keabu-abuan dengan huruf yang kontras. Jangan menggunakan huruf yang terlalu kecil.
  5. Gunakan layar monitor dengan resolusi tinggi sehingga menghasilkan ketajaman huruf dan gambar yang bagus.
  6. Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali alihkan arah pandangan mata keluar ruangan. Gunakan tetes mata seperti hydromellose 0,5% untuk membasahi mata,ini dapat menolong pada masalah mata lelah.
  7. Membiasakan mata melihat kearah yang jauh dan berwarna hijau seperti pohon-pohonan
  8. Gunakan meja komputer yang dilengkapi dengan sandaran kaki di bawah, meja komputer yang baik tingginya sekitar 55 – 75 cm ( disesuaikan dengan ukuran kursinya )
  9. Gunakan kursi yang sandarannya dapat mengikuti lekuk punggung serta tingginya dapat di atur dan kursi dilengkapi 5 kaki dan beroda, sehingga tidak mudah jatuh dan mudah di gerakan ke segala arah. Hal ini operator dapat leluasa menggeliat / meregangkan otot tubuh dalam rangka mengurangi kelelahan.
  10. Gunakan printer sistem buble jet / injet yang tingkat kebisingannya relatif rendah sehingga tidak mengganggu dalam ruangan kerja.

[Continue reading...]

Rabu, 09 April 2014

Kepmen 555K Tahun 1995

- 0 komentar
[Continue reading...]

Form JSEA

- 0 komentar
[Continue reading...]
- 0 komentar
[Continue reading...]

Kecelakaan Tambang Dan Kejadian Berbahaya

- 0 komentar


Kecelakaan Tambang Dan Kejadian Berbahaya

Kecelakaan tambang dapat diartikan kecelakaan yang menimpa pekerja tambang atau
orang yang mendapat izin masuk pada kegiatan usaha pertambangan. Yang mana kecelakaan tersebut berdasarkan Kepmen 555 Pasal 39 Tahun 1995 yang meliputi 5 unsur sebagai berikut:

Kecelakaan tambang harus memenuhi 5 (lima) unsur sebagai berikut :
            a. benar-benar terjadi;
            b. mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh Kepala
                Teknik Tambang;
            c. akibat kegiatan usaha pertambangan;
            d. terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera atau setiap saat  
                orang yang diberi izin dan
            e. terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek.

[Continue reading...]

Klasifikasi SIM KEPOLISIAN (SIMPOL)

- 0 komentar

Klasifikasi SIM KEPOLISIAN (SIMPOL)
Sebelum kita membuat Simpol ada baiknya kita mengenal jenis atau klasifikasi Simpol dan berikut jenis dan klasifikasi SIMPOL :

1.       Golongan A,untuk mengemudikan mobil penumpang,mobil bus,dan mobil
       barang yang  mempunyai jumlah berat tidak lebih dari 3.500 kg.

2.      Golongan BI, untuk mengemudikan mobil bus,mobil barang yang mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg.

3.      Golongan BII, untuk mengemudikan traktor atau kendaraan bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 kg.

4.      Golongan C, untuk mengemudikan sepeda motor yang dirancang mampu mencapai kecepatan lebih dari 40 km perjam.

5.      Golongan D,untuk mengemudikan sepeda motor yang dirancang dengan kecepatan tidak lebih dari 40 km perjam.(PP no.44/1993,psl 211).

Kemudian untuk mengemudikan kendaraan umum,harus memiliki SIM yang sesuai dengan golongannya,yaitu:

1.    A Umum untuk golongan A.
2.    BI Umum untuk golongan BI.
3.    BII Umum untuk golongan BII.

Berdasarkan PP NO.44/1993 Pasal.212
[Continue reading...]
 
Copyright © . Portal K3LH - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger